Isnin, 28 Mac 2011
4TAHUN
dulu pakai converse,, skrg kasut kulit kilat
dulu pakai jaket,,skrg kemeja siap ade line bekas kne gosok
dulu ade lecturer,, skrg majikan
dulu ade timetable,, skrg ade shift
dulu bujang,, skrg ade awek (bagak,tapai)
dulu kurus,, skrg gemok (aida)
dulu ALAI,, skrg sri kembangan, klang, gombak,damansara,subang,ttdi,rawang...
dulu muda,,skrg tua..
dulu sunar saripah ghani,,skrg starbuck
dulu snooker,, skrg badminton
dulu billion,,skrg pavilion
dulu manchester,, skrg harimau muda
dulu shukor adan,, skrg safee sali
dulu PTPTN,skrg gaji@untung@komisen@bonus
dulu classmate,,skrg collegue
dulu butterfinger,, skrg monoloque atilia
dulu macan,,skrg maikel
dulu uitm,,skrg bank islam
jom gi sgamat....mkn burger segamat
Sabtu, 25 Disember 2010
oleh: Naqiuddin Sahar
Alkisah adalah sebuah kampong di pinggir Petaling Jaya; maka di dalam kampong itu adalah seorang ketua polis yang taat setianya pada kerajaan pemerintah tiadalah tolok bandingya – sama ada kelakuan bodek dan ampu termasuk dalam sifat taat setia ini tidaklah pula dapat dipastikan. Adapun ketua polis ini dikhabarkan amatlah istimewa dan bukanlah seperti orang-orang kebanyakan.
Menurut ceritera orang-orang lama, ketua polis ini adalah putera kepada Tuan Puteri Rose Lia. Pada malam Tuan Puteri Rose hendak bersalin, seluruh kampong keluh kesah akan gering Tuan Puteri Rose yang amat sangat. Semua bidan, tabib, bomoh terbaik dari tujuh kampong dikumpul untuk menyambut bayi Tuan Puteri Rose. Hatta, Tuan Puteri Rose pun makin sangat geringnya dan bersalinlah seketika lagi masuk waktu subuh. Maka tujuh hari selama bayi itu keluar:
Hujan panas berhari-hari
Hujan lebat bermalam-malam
Kilat sabung menyabung
Guruh halilintar mendayu-dayu
Adapun ketika bersalin, Tuan Puteri Rose terlalu amat saratnya gering lalu tertendanglah lilin milik bidan, tabib dan bomoh dari tujuh kampong itu. Maka terbakarlah seluruh isi rumah dan mangkatlah Tuan Puteri Rose itu. Adapun bayi itu selamat dibawa oleh kekandanya dari turut sama hangus terbakar. Maka diasuhlah bayi itu oleh kekanda itu bersama kawan-kawan panglima dan laksamana. Lalu, bayi itu diberi nama Sang Arjuna Idi Amin.
Ilmu Kitab sudah dikhatam,
Ilmu perang sudah digenggam,
Taat setia sudah mengeram,
Maka Sang Arjuna Idi Amin ini pun jadilah ketua polis seluruh kawasan Petaling Jaya selama dua belas tahun. Adapun Sang Arjuna ini amatlah dukacita dan benci akan orang-orang yang membawa lilin kerana hikayat mangkat bondanya angkara lilin. Telah ditangkap semua pembuat, pengedar, pembawa lilin tanpa bicara. Sang Arjuna juga percaya membawa lilin ini juga adalah amalan orang Yahudi dan Kristian; maka hendaklah ditangkap sebelum anak-anak kecil dipesongkan. Dari mana sumber hujah mabuk ini tidaklah pula disertakan.
Sebermula, maka adalah kekanda Tuan Puteri Rose yang juga pengasuh Sang Arjuna itu sudah uzur dan gering. Maka disuruhnyalah seorang assistant pergi memanggil Sang Arjuna itu, katanya, ”Engkau katakan kepada Sang Arjuna aku terlalu sakit payah dan hendak bertemu dengan dia.”
Maka assistant yang disuruh itu pun datanglah bertemu Sang Arjuna di IPD Petaling Jaya. Maka katanya, ”Adapun tuan itu terlalu sakit payah; hasratnya mahu bertemu dengan tuan hamba. Hari siang terlalulah panas bahang isi rumah dan hari malam terlalulah gelap isi rumah.”
Maka sahut Sang Arjuna itu, ”Akan aku pulang ke kampong halaman setelah habis office hour nanti.” Maka segeralah Sang Arjuna pulang ke kampong halaman membawa buah-buahan setelah habis office hour.
Maka sampailah Sang Arjuna ke kampong halaman seketika lagi masuk waktu Isya’. Adapun Sang Arjuna cukup terperanjat lagi dukacita melihat kain rentang sebesar gajah bertulis ”Sediakan Lilin” tergantung di pintu masuk kampong. Sang Arjuna lebih terperanjat melihat sekumpulan orang berkumpul sambil memegang lilin.
Maka nyatalah Sang Arjuna cukup marah dan sakit hati bila unsur-unsur lilin telah dibawa ke kampong halaman sendiri tempat tumpah darah. Maka dipanggil seluruh platun polis yang bertugas untuk membawa tujuh trak black maria dan menangkap sesiapa yang membawa dan memegang lilin, seraya bertitah dengan lantang, ”Tolong bersurai kerana tuan hamba berkumpul tanpa permit dan sangatlah biadap untuk memegang-megang lilin.”
Maka ditangkaplah semua yang berkumpul itu kerana tidak menurut perintah untuk bersurai. Adapun antara yang ditangkap itu adalah assistant yang bertemu Sang Arjuna sebelah siangnya. Maka berlari-larilah assistant itu bertemu Sang Arjuna sambil bertanya, ”Hai sahabat orang kampongku, kenapalah ditangkap semua orang-orang kampong ini?”
Maka balas Sang Arjuna, ”Kalian berkumpul sambil memegang-megang lilin, betapakah kalian mahu mencabar polis dan melawan kerajaan memerintah?”
Maka kata assistant, ”Dengarlah tuan hamba baik-baik supaya jangan tuan hamba menjadi bodoh dan taat setia membuta tuli!”. Tambah assistant itu, ”Orang kampong memegang lilin kerana tenaga elektrik sering saja putus-putus. Kabel elektrik selalu hilang dan tiadalah mereka yang mencuri itu ditangkap polis. Sebentar tadi orang kampung berkumpul kerana hilang pula fius di pencawang dan orang kampung pula yang ditangkap!”
Maka apabila didengar oleh Sang Arjuna itu akan perkataan assistant itu, maka malulah ia akan dirinya lalu melompat terjun ke dalam sungai akibat malu yang amat sangat.
p/s: ditulis pada Ogos lalu memperingati 30 orang yang ditahan kerana menghadiri candle light vigil anti-ISA depan Amcorp Mall
Jumaat, 24 Disember 2010
MATI HIDUP SEMULA
Selamat Hari Natal semua warga alai!!
Sabtu, 19 September 2009
Senaman Selepas Raya
Ahad, 13 September 2009
Senaman Sebelum Berbuka Puasa
lepas buat sedikit research - tak tau ini cerita betul atau rekaan. ada yg kata student ini ialah albert einstein. ada yg kata student ini ialah APJ Abdul Kalam (bekas presiden india). masing-masing berebut kata student ini mewakili agama masing-masing.
tak kira student ini agama apa. tapi ada satu point untuk dituju kepada warga alai yang anti agama keh keh keh keh
An atheist professor of philosophy speaks to his class on the problem science has with God, The Almighty. He asks one of his new students to stand and.....
Prof: So you believe in God?
Student: Absolutely, sir.
Prof: Is God good?
Student: Sure.
Prof: Is God all-powerful?
Student: Yes.
Prof: My brother died of cancer even though he prayed to God to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But God didn't. How is this God good then? Hmm?
(Student is silent.)
Prof: You can't answer, can you? Let's start again, young fella. Is God good?
Student: Yes.
Prof: Is Satan good?
Student: No.
Prof: Where does Satan come from?
Student: From...God...
Prof: That's right. Tell me son, is there evil in this world?
Student: Yes.
Prof: Evil is everywhere, isn't it? And God did make everything. Correct?
Student: Yes.
Prof: So who created evil?
(Student does not answer.)
Prof: Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don't they?
Student: Yes, sir.
Prof: So, who created them?
(Student has no answer.)
Prof: Science says you have 5 senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son...Have you ever
seen God?
Student: No, sir.
Prof: Tell us if you have ever heard your God?
Student: No, sir.
Prof: Have you ever felt your God, tasted your God, smelt your
God? Have you ever had any sensory perception of God for that matter?
Student: No, sir. I'm afraid I haven't.
Prof: Yet you still believe in Him?
Student: Yes.
Prof: According to empirical, testable, demonstrable protocol, science says your GOD doesn't exist. What do you say to that, son?
Student: Nothing. I only have my faith.
Prof: Yes. Faith. And that is the problem science has.
Student: Professor, is there such a thing as heat?
Prof: Yes.
Student: And is there such a thing as cold?
Prof: Yes.
Student: No sir. There isn't.
(The lecture theatre becomes very quiet with this turn of events.)
Student: Sir, you can have lots of heat, even
more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don't have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can't go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.
(There is pin-drop silence in the lecture theatre.)
Student: What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?
Prof: Yes. What is night if there isn't darkness?
Student : You're wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light....But if
you have no light constantly, you have nothing and it's called darkness, isn't it? In reality, darkness isn't. If it were you would be able to make
darkness darker, wouldn't you?
Prof: So what is the point you are making, young man?
Student: Sir, my point is your philosophical premise is flawed.
Prof: Flawed? Can you explain how?
Student: Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good God and a bad God. You are viewing the concept of God as something finite, something we can measure. Sir, science can't even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one.To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing. Death is not the opposite of life: just the absence of it.
Now tell me, Professor.Do you teach your students that they evolved from a monkey?
Prof: If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.
Student: Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?
(The Professor shakes his head with a smile, beginning to realize where the argument is going.)
Student: Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor, are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher? (The class is in uproar.)
Student: Is there anyone in the class who has ever seen the Professor's brain?
(The class breaks out into laughter.)
Student: Is there anyone here who has ever heard the Professor's brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established rules of empirical, stable, demonstrable protocol, science says that you have no brain,sir.
With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?
(The room is silent. The professor stares at the student, his face unfathomable.)
Prof: I guess you'll have to take them on faith, son.
Student: That is it sir... The link between man & god is FAITH. That is all that keeps things moving & alive.
Sabtu, 12 September 2009
Berbuka di hotel Khalifah
tak perlu appoinment terus pergi je...aida mesti ada punye. pot biasa depan skrin besar.
jangan lupa untuk membawa pasangan bersama untuk menambahkan suasana romantik. tak perlu pasang lilin sebab dah cukup panas bila hotel khalifah pasang ayat Quran hahahaha
Isnin, 10 Ogos 2009
SATU PENGAJARAN
gambar atas ialah pensyarah kesayangan zito dan penolong dekan kesayangan labi. apa persamaan dua gambar tersebut? persamaannya ialah dua-dua percaya pada Ketuanan - kalau budak-budak PPSMI cakap Supremacism.
tujuan posting ini bukan untuk kutuk/sumpah seranah mamat samad ni. juga bukan untuk 'berani cakap belakang' je. tujuan posting ini ialah supaya apa yang terjadi kepada saudara labi boleh dijadikan pengajaran.
mamat samad telah 'mengharamkan' bisnes saudara labi sebab dia jual barang kompeni bukan kompeni melayu. mamat samad juga telah membuat pengakuan terus terang yang dia adalah saorang rasis - maka dia tak bagi labi jual barang yang berasal dari kompeni bukan melayu/bumiputera.
BERHATI-HATI
hari ini kehidupan kita di sini dikelilingi budaya perkauman - budak PPSMI cakap racism. kita belajar pun di universiti satu kaum. tapi ingat, belajar di universiti satu kaum bukan bermakna kita juga percaya pada perkauman. belajar adalah hak asasi.
perkauman/racism di sini tidak menjadi satu kesalahan, malah ia masuk dalam Perlembagaan - maksudnya racism ini halal di sisi undang-undang.justuru, mamat samad dalam hal ini tidak bersalah di sisi undang-undang.
tapi kita harus waspada.
AMARAN
kita si sini dikelilingi ramai manusia berfikiran sempit seperti mamat samad ini. walaupun mamat ini lulus USA tapi gagal untuk melihat dunia dengan leih luas (mungkin mamat ini kena pukul dengan grup nazi kot kat sana haha)
kita juga dikelilingi media arus perdana seperti utusan,berita hairan,kosmo,buletin utama yang sentiasa menyebar bahan perkauman.
sila jaga diri. jangan terpengaruh dengan ajenda perkauman walau di mana anda berada. boeh baca paper,boleh tengok buletin utama. tapi waspada - sila jadi pandai.
hormat maamt samad ini sebagai orang tua dan penolong dekan. tapi benci mamat ini kerana perkauman. sudah sampai masa kita berfikir lebih luas dan mengamalkan politik matang. jangan melihat warna kulit lagi.
Isnin, 20 Julai 2009
Di manakah mereka berada?
yang mana satu ialah noordin mat top? dari grup JI? disyaki sebagai tukang pikir kejadian ledakan bom di jakarta itu ari. siapa nampak tolong kontek balai bomba berdekatan.dikhuatiri akan ada ledakan lagi.
yang ini tiada kena mengena dengan nordin mat top ataupun JI. siapa nampak mamat ini tolong tanya tauke futsal bila dia nak graduate.
ini lagi tiada kena mengena dengan mat top, JI mahupun tauke futsal. siapa nampak muka-muka di atas tolong ingatkan JPJ lesen P tu nak abis tempoh. lagi satu - pompuan yang baju hijau tu apsal muka ketat? rumah kena baling telur ke?
hahahahahaha